
“Waktunya makan siang”! dengan lantang pemimpin kelas mengajak teman-temannya untuk bersiap-siap menyiapkan piring, sendok, keranjang, dan juga perlengkapan cuci piring. Setiap anak memiliki jadwal piket dan bergiliran setiap harinya menjadi petugas makan siang.
Di Sekolah Alam, kegiatan makan siang bukan hanya sekedar mengisi perut setelah belajar dan bermain. Lebih dari itu, makan siang jadi momen seru di mana anak-anak belajar makan makanan sehat sekaligus belajar tanggung jawab.
Menu yang disediakan terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, nasi lengkap dengan lauk yang bergizi. Anak-anak diajarkan untuk mengenal berbagai jenis makanan sehat dan kenapa tubuh kita butuh nutrisi dari berbagai warna makanan di piring.
Saat makanan tiba, anak anak akan berdoa bersama dan mulai mengantri untuk mengambil makanan satu persatu, sementara petugas makan siang akan membariskan dengan rapih mulai dari peralatan makan, nasi, lauk pauk (sayur, protein hewani dan nabati), terakhir adalah reward. Reward adalah penamaan untuk hidangan penutup biasanya jus, puding, atau potongan buah. Setelah rapih tersedia maka petugas makan siang akan berada didekat makanan untuk melayani teman-temannya. Ada yang dibagian nasi, lauk pauk, dan juga dibagian tempat piring. Satu-satu anak maju dan mengambil makanan dibantu petugas makan siang. Anak dimotivasi untuk mencoba segalanya dan dipersilahkan untuk menambah lagi, namun diwanti-wanti untuk tidak mengambil lebih dari yang biasa mereka makan.
Tidak sampai disitu, setelah selesai makan mereka juga akan berdoa dan juga belajar beres-beres setelah makan. Mereka diajarkan untuk bertanggung jawab membersihkan piringnya sendiri, mengelola sampah dengan benar, dan menjaga kebersihan area makan bersama. Sebisa mungkin tidak ada sisa makanan yang menjadi mubadzir.
Senang sekali ketika mendengar anak-anak berkata “kami tidak menyia-nyiakan makanan hari ini”, “kami ambil secukupnya”.
Mereka akan saling mengingatkan satu sama lain untuk bertanggung jawab pada apa yang mereka makan.
Makan secukupnya dan tidak meninggalkan sisa berarti kita sudah berbuat baik kepada diri sendiri, alam, dan juga bentuk syukur kepada Allah.
-bahagianya menjadi anak Sekolah Alam- (TriaPratiwi)