Kisah soal matematika nomor sepuluh

​“kenapa lele ada di kolam berenang dan bentuknya seperti orang?”
Pertanyaan yang terlontar dari Kevin ketika sesi diskusi. Sontak saja murid lain tertawa terpingkal-pingkal sementara saya masih belum faham pertanyaan dari kevin. Singkat cerita, saya berkunjung ke kelas Kevin untuk kedua kalinya pada jam pemantapan. Karena memang di MI Sekolah Alam gaharu khususnya kelas 5 dan 6 ada program pemantapan dan sesekali saya masuk kelas hanya untuk menyapa atau sedikit diskusi dengan mereka.

Pada hari kamis, kami membahas soal literasi numerasi. Literasi numerasi merupakan soal logika matematika yang lebih bernarasi sehingga sangat perlu kemampuan literasi yang baik untuk memahami soal dan kemampuan logika untuk mencari solusi, model yang sangat baik menurut saya. Beberapa murid menyambut baik model soal seperti ini. “soal ini membuat otaku berpikir dengan sibuk” kata Ahsan. Kemudian ada juga yang berkata soalnya seru tapi aku kurang mengerti sambil menyeringai memegang kepalanya yang mungkin sudah cenat cenut membaca soal yang panjang. Beragam tanggapan para siswa menyemarakan diskusi kami saat itu.

Saat itu saya mencoba membangkitkan kefokusan mereka dengan meminta untuk membaca soal dengan pelan-pelan dan difahami maksudnya. Terlihat wajahnya lekat menatap soal dan bibir mereka mulai komat kamit membaca kata demi kata dan diakhiri dengan kalimat yang kompak seperti sudah janjian saja mereka ini. Mereka kompak berkata “Aku sudah selesai” saling bersautan satu sama lain.

Ahhh iya, soal demi soal kita kerjakan bersama sampai akhirnya kita sampai pada soal yang membuat mereka tertawa terpingkal-pingkal. Soal itu adalah soal no. 10, kebiasaan saya sebelum memasuki sebuah soal adalah mengajak mereka untuk membayangkan benda atau situasi yang lebih dekat dengan mereka. Di Sekolah, kami memiliki beberapa kolam ikan dimana ada lele yang dibudidayakan. Sehingga sayapun mengajak teman- teman untuk membayangkan ada kolam ikan lele yang berbentuk persegi panjang dan kemudian mengajak mereka berfikir berapa kira-kira luas kolam tersebut dan mulai masuk ke rumus perhitungan luas yaitu panjang dikali lebar. Sampai disitu, siswa mengikuti jalan ceritanya dan bisa menarasikan keadaan kolam dan area sekitarnya. Saya fikir sudah waktunya untuk masuk ke dalam soal no.10, belum sempat saya menunjuk siswa membaca tiba-tiba kevin mengacungkan tangannya dan bertanya “kenapa lele ada di kolam berenang dan bentuknya seperti orang?”. Tiba-tiba kelas menjadi ramai dengan suara tawa teman-temannya sambil melihat lekat soal no.10. Saya heran belum faham dengan apa situasi yang terjadi, saya pun mengamati gambar no.10 dan ternyata dalam gambar no.10 tersebut ada perenang laki-laki yang hanya terlihat tangan kanannya terapung di dalam air sementara badannya berada di bawah air, jadi terlihat seperti seekor lele besar yang berenang dalam pandangan Kevin dan juga teman-temannya dan sumber tertawa mereka adalah keadaan lele yang biasa di kolam ikan berubah menjadi kolam berenang yang biru dan jenih.  Begitulah respons dari setiap anak sungguh beragam dan berbeda. Kevin menunjukan kepekaannya pada gambar karena kevin memang tipe visual kemudian penghayatannya pada cerita membuat kevin melontarkan pertanyaan konfirmasi dan membuat kelas menjadi lebih ramai dan santai.

Pada akhirnya mereka berhasil menjawab soal no.10 dengan baik. Mungkin kisah lele di kolam berenang hanya ada dalam imajinasi kami saat mengerjakan soal matematika no.10 namun semoga mereka tidak lupa rumus mencari luas itu adalah panjang dikali lebar terlepas itu kolam lele, kolam berenang, atau kolam-kolam yang lain.

Terima kasih Kevin dan MI5, semoga belajar memang semenyenangkan itu.
Dari guru pemantapan Matematika (Tria Pratiwi)

1 komentar untuk “Kisah soal matematika nomor sepuluh”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top